Bismillahirrahmanirrahim.
Segala puji bagi Allah, Tuhan sekelian alam. Selawat serta salam buat junjungan mulia Nabi Muhammad S.A.W. keluarga serta para sahabat dan pengikut yang istiqamah menuruti baginda hingga ke hari kiamat.
Sahabat yang dirahmati Allah,
Permusuhan dan dendam kesumat di antara Yahudi dan Nasrani terhadap umat Islam sudah termaktub di dalam al-Quran, seperti firman Allah SWT maksudnya : "Dan orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela kepadamu (Muhammad) sebelum engkau mengikuti agama mereka. Katakanlah, 'Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya).' Dan jika engkau mengikuti keingunan mereka setelah ilmu (kebenaran) sampai kepadamu, tidak akan ada bagimu perlindungan dari Allah." (Suran al-Baqarah ayat 120)
Asbabun Nuzul ayat 120 surah al-Baqarah.
Ibnu Abbas r.a. menjelaskan, bahawa kaum Yahudi Madinah dan Nasrani Najran mengharapkan agar Rasulullah SAW solat menghadap ke kiblat mereka . Terwujudnya harapan ini semakin kecil saat Allah mengubah kiblat kaum muslimin ke arah Kaabah. Akhirnya mereka putus asa untuk membuat Rasul memeluk agama mereka. Maka itu turunlah ayat ini (Hadis Riwayat Tsa'lab lihat Ibnu Katsir)
Apabila umat Islam berpecah belah dan bermusuhan sesama sendiri maka orang-orang kafir (Yahudi dan Nasrani) yang berdendam dengan umat Islam akan mengambil kesempatan dengan menguasai negara-negara umat Islam seperti di Iraq dan Afghinastan. Mereka berusaha pula untuk menguasai Libya dan Pakistan.
Umat Islam yang mengasihi saudaranya yang lain tidak akan dapat menerima tentera bersekutu mengebom dan membunuh umat Islam di Libya yang tidak berdosa. Walaupun kita tidak bersetuju dengan kezaliman pemimpin Libya membunuh rakyatnya sendiri pada masa yang sama kita juga tidak bersetuju orang asing mencampuri urusan negara Islam yang lain. Matlamat dan cita-cita mereka adalah untuk menguasai Libya sama seperti Iraq dan Afginistan yang telah mereka kuasai. Mereka sebenarnya bertujuan untuk menguasai telaga minyak dan menjamin kekuatan Zionis laknatullah tidak tergugat setelah kejatuhan boneka mereka di Masir dan Tunisia.
Umat Islam adalah saudara satu sama lain karena ikatan akidah, syari’ah, dan akhlak yang sama, yakni akidah yang sama akan melahirkan ukhuwah Islamiyah. Firman Allah SWT maksudnya : “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara kerana itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat petunjuk."
Permusuhan dan dendam kesumat di antara Yahudi dan Nasrani terhadap umat Islam sudah termaktub di dalam al-Quran, seperti firman Allah SWT maksudnya : "Dan orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela kepadamu (Muhammad) sebelum engkau mengikuti agama mereka. Katakanlah, 'Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya).' Dan jika engkau mengikuti keingunan mereka setelah ilmu (kebenaran) sampai kepadamu, tidak akan ada bagimu perlindungan dari Allah." (Suran al-Baqarah ayat 120)
Asbabun Nuzul ayat 120 surah al-Baqarah.
Ibnu Abbas r.a. menjelaskan, bahawa kaum Yahudi Madinah dan Nasrani Najran mengharapkan agar Rasulullah SAW solat menghadap ke kiblat mereka . Terwujudnya harapan ini semakin kecil saat Allah mengubah kiblat kaum muslimin ke arah Kaabah. Akhirnya mereka putus asa untuk membuat Rasul memeluk agama mereka. Maka itu turunlah ayat ini (Hadis Riwayat Tsa'lab lihat Ibnu Katsir)
Apabila umat Islam berpecah belah dan bermusuhan sesama sendiri maka orang-orang kafir (Yahudi dan Nasrani) yang berdendam dengan umat Islam akan mengambil kesempatan dengan menguasai negara-negara umat Islam seperti di Iraq dan Afghinastan. Mereka berusaha pula untuk menguasai Libya dan Pakistan.
Umat Islam yang mengasihi saudaranya yang lain tidak akan dapat menerima tentera bersekutu mengebom dan membunuh umat Islam di Libya yang tidak berdosa. Walaupun kita tidak bersetuju dengan kezaliman pemimpin Libya membunuh rakyatnya sendiri pada masa yang sama kita juga tidak bersetuju orang asing mencampuri urusan negara Islam yang lain. Matlamat dan cita-cita mereka adalah untuk menguasai Libya sama seperti Iraq dan Afginistan yang telah mereka kuasai. Mereka sebenarnya bertujuan untuk menguasai telaga minyak dan menjamin kekuatan Zionis laknatullah tidak tergugat setelah kejatuhan boneka mereka di Masir dan Tunisia.
Umat Islam adalah saudara satu sama lain karena ikatan akidah, syari’ah, dan akhlak yang sama, yakni akidah yang sama akan melahirkan ukhuwah Islamiyah. Firman Allah SWT maksudnya : “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara kerana itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat petunjuk."
(Surah al-Hujurat ayat 10).
Persaudaraan yang terjalin sesama muslim akan melahirkan sayang-menyayangi satu sama lain. Sabda Nabi SAW yang bermaksud : "Sesama orang mukmin itu bagaikan satu bangunan yang saling meguatkan" (Hadis Riwayat Bukhari).
Nabi SAW bersabda maksudnya : “Tidak beriman seorang di antaramu sehingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri” (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim).
Dalam hadis yang lain Nabi SAW bersabda maksudnya : "Perumpamaan orang-orang mukmin dalam kasih-mengasihinya, sayang-menyayanginya, dan santun-menyantuninya, bagaikan satu tubuh yang jika satu anggotanya menderita sakit maka menderita pula keseluruhan tubuh..." (Hadis Riwayat Muslim).
"Orang Muslim ialah yang menyelamatkan kaum muslim dari (kejahatan) lisannya dan tangannya. Dan muhajir itu ialah siapa yang meninggalkan apa-apa yang dilarang Allah" (Hadis Riwayat Muslim).
“Ada lima kewajiban seorang muslim terhadap muslim lainnya: menjawab salam, memenuhi undangan, mengantarkan jenazah, mengunjungi ketika sakit, bertasymit ketika bersih membaca hamdalah” (Hadis Riwayat Ibnu Majah dari Abu Hurairah).
Contoh ideal pelaksanaan kasih-sayang sesama muslim adalah ketika kaum Anshar di Madinah menolong dan menyayangi kaum Muhajirin Makkah. Mereka memperlihatkan idealisme sebuah ukhuwah Islamiyah. Betapa kesatuan akidah Islam menjalinkan kesatuan hati dan jiwa umat, melahirkan ikatan persaudaraan yang erat dan mesra.
Persaudaran yang terjalin oleh rasa kasih-sayang yang lahir semata-mata kerana Allah telah mendapat pengikhtirafan Allah SWT seperti firman-Nya yang bermaksud : "Dan mereka tidak menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin), dan mereka mengutamakan (Muhajirin), atas diri mereka sendiri, meskipun mereka juga memerlukan. Dan siapa yang dijaga dirinya dari kekikiran, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung." (Surah al-Hasyr ayat 9)
Nabi SAW bersabda maksudnya : “Tidak beriman seorang di antaramu sehingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri” (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim).
Dalam hadis yang lain Nabi SAW bersabda maksudnya : "Perumpamaan orang-orang mukmin dalam kasih-mengasihinya, sayang-menyayanginya, dan santun-menyantuninya, bagaikan satu tubuh yang jika satu anggotanya menderita sakit maka menderita pula keseluruhan tubuh..." (Hadis Riwayat Muslim).
"Orang Muslim ialah yang menyelamatkan kaum muslim dari (kejahatan) lisannya dan tangannya. Dan muhajir itu ialah siapa yang meninggalkan apa-apa yang dilarang Allah" (Hadis Riwayat Muslim).
“Ada lima kewajiban seorang muslim terhadap muslim lainnya: menjawab salam, memenuhi undangan, mengantarkan jenazah, mengunjungi ketika sakit, bertasymit ketika bersih membaca hamdalah” (Hadis Riwayat Ibnu Majah dari Abu Hurairah).
Contoh ideal pelaksanaan kasih-sayang sesama muslim adalah ketika kaum Anshar di Madinah menolong dan menyayangi kaum Muhajirin Makkah. Mereka memperlihatkan idealisme sebuah ukhuwah Islamiyah. Betapa kesatuan akidah Islam menjalinkan kesatuan hati dan jiwa umat, melahirkan ikatan persaudaraan yang erat dan mesra.
Persaudaran yang terjalin oleh rasa kasih-sayang yang lahir semata-mata kerana Allah telah mendapat pengikhtirafan Allah SWT seperti firman-Nya yang bermaksud : "Dan mereka tidak menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin), dan mereka mengutamakan (Muhajirin), atas diri mereka sendiri, meskipun mereka juga memerlukan. Dan siapa yang dijaga dirinya dari kekikiran, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung." (Surah al-Hasyr ayat 9)
Sahabat yang dimuliakan,
Terhadap orang kafir yang tidak memerangi umat Islam atau hidup berdampingan secara damai, umat Islam dilarang menyakiti atau menzalimi mereka. Itulah sebabnya, dalam Islam ada istilah toleransi. Umat Islam diharuskan menghormati keyakinan mereka dan tidak boleh memaksa mereka untuk masuk Islam.
Firman Allah SWT maksudnya : "Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam), sesungguhnya telah jelas (perbezaan) antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat." (Surah al-Baqarah ayat 256)
Islam menjamin kebebasan beragama dan mereka dibenarkan dan bebas menganut agama mereka masing-masing. Firman Allah SWT maksudnya : “Katakanlah: Hai orang-orag kafir. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak akan pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu tidak pernah pula menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmu agamamu dan untukku agamaku” (Surah al-Kafirun ayat 1-6).
Umat Islam perlulah kembali kepada al-Quran dan as-sunnah kerana hanya dengan ini sajalah mereka akan terselamat daripada perpecahan dan persengkitaan. Apabial umat Islam mengambil jalan-jalan lain, peraturan lain dan cara hidup yang lain maka umat Islam akan menyempang jauh daripada rahmat Allah SWT.
Jika umat Islam hannya suka fitnah memfitnah, mengaibkan saudaranya yang lain, mengadu domba, mengumpat dan menyebukkan diri dengan vedio lucah dan perkara negatif maka umat Islam akan mendapat kehinaan dan agama lain akan memendang rendah dengan kesucian Islam dan akan menjauhkan mereka dengan kebenaran yang terdapat dalam Islam.
Ingatlah jika seseorang yang membuka satu jalan kemungkaran dan orang lain mengikutnya maka dosa orang yang mengikutnya hingga kehari kiamat akan ditanggung oleh orang yang membuka jalan maksiat tersebut. Jika vedio lucah yang dirakamkan oleh seseorang dan gambar tersebut terus menerus ditonton oleh manusia seluruh dunia dan berjalan hingga masa yang panjang maka orang yang membuat vedoa tersebut termasuk 'rakan-rakannya' akan mendapat dosa besar yang berterusan.nauzubillahiminzalik!
Persatuan merupakan unsur paling mendasar untuk merealisasikan cita-cita sebuah umat atau bangsa. Oleh sebab itu, salah satu janji Allah SWT dengan para Rasul-Nya adalah menciptakan persatuan di tengah masyarakat. Kitab suci al-Quran sangat menekankan pentingnya masalah persatuan dan menawarkan berbagai cara untuk mewujudkan dan memelihara persatuan umat. Al-Quran menarik perhatian manusia pada sisi persamaan dan menyeru mereka untuk bersatu dalam persamaan tersebut.
Ayat-ayat suci al-Quran mengingatkan bahwa seluruh manusia diciptakan dari tanah dan dari ayah-ibu yang sama. Kemuliaan insani juga milik seluruh manusia, sementara warna kulit, suku dan keistimewaan-keistimewaan lain tidak punya peran dalam kemuliaan manusia.
Kitab suci al-Quran dalam ayatnya yang lugas tentang persatuan, mengajak seluruh umat Islam untuk berpegang pada tali Allah SWT dan menjauhi perpecahan. Dalam surat Ali Imran ayat 103, Allah SWT berfirman maksudnya : "Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah menjinakkan antara hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara."
Menurut para ahli tafsir, manifestasi tali Allah yang paling utama adalah al-Quran itu sendiri, sebagaimana dalam sebuah hadis Nabi SAW yang menyebut al-Quran sebagai tali Allah yang memanjang dari langit ke bumi. Selain itu, kitab langit ini juga meminta umat Islam untuk kembali kepada Allah SWT dalam setiap perselisihan dan pertentangan.
Al-Quran menilai perpecahan bersumber dari sifat sombong dan hasad dengki antara sesama muslim. Kitab suci ini juga mengingatkan bahawa orang-orang terdahulu gagal mencapai tujuan-tujuan luhur kerana memiliki sifat-sifat tersebut. Kitab pedoman umat Islam ini menilai persatuan hati di antara umat manusia sebagai sebuah nikmat Allah SWT. Melalui karunia ini, Dia membimbing manusia kepada kehidupan bahagia.
Sahabat yang dikasihi,
Marilah sama-sama kita bersatu hati dan membina ikatan ukhwah Islamiah dan silaturahim. Perpecahan akan membawa kita kepada kemurkaan Allah SWT. Segala rahmat, keberkatan dan kasih sayang Allah hanya diberikan-Nya kepada hamba-hamba-Nya yang bersatu hati dan membina ikatan kasih sayang kerana Allah SWT. Imam Hasan al-Banna berkata : "Tidak ada iman tanpa ukhwah dan tak ada ukhwah tanpa iman."
Nabi SAW bersabda maksudnya :"Berjemaah itu dirahmati, sedangkan berpecah belah itu mengundang azab." (Hadis Riwayat Ahmad dalam Musnad Ahmad)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan